Pada
proses fotosintesa, terjadi penangkapan energi cahaya
oleh zat hijau daun untuk pembentukan bahan organik. Fotosintesa hanya terjadi pada tanaman yang memiliki
sel-sel hijau termasuk
pada beberapa
jenis
bakteri.
(Darmawan dan Baharsyah,
1983).
Aksi dari cahaya hijau dan kuning yang menyebabkan fotosistem pada tumbuhan tingkat tinggi dan penyerapan panjang gelombang ini
oleh daun
sebenarnya relatif tinggi, lebih tinggi dari yang ditampakkan pada spektrum serapan klorofil dan karotenoid. Tetapi, bukan berarti bahwaada pigmen lain yang
berperan
menyerap cahaya
tersebut. Alasan utama
mengapa spektrum aksi lebih tinggi dari spektrum serapan adalah karena cahaya hijau dan kuning yang tidak segera diserap akan dipantulkan berulang-ulang di dalam sel fotosintetik sampai akhirnya diserap
oleh klorofil dan menyumbangkan energi untuk fotosintesis. (Lakitan,
2007).
Laju fotosintesis berbagai spesies tumbuhan yang tumbuh pada berbagai daerah yang berbeda seperti gurun kering, puncak gunung, dan hutan hujan tropika, sangat berbeda. Perbedaan
ini sebagian
disebabkan
oleh adanya keragaman cahaya,
suhu, dan ketersediaan air, tapi tiap spesies menunjukkan
perbedaan yang besar pada
kondisi khusus yang
optimum bagi mereka. Spesies yang tumbuh pada lingkungan
yang kaya sumberdaya mempunyai kapasitas fotosintesis yang
jauh lebih tinggi
daripada spesies yang
tumbuh pada lingkungan dengan persediaan air, hara, dan cahaya yang terbatas.
(Salisbury dan
Ross, 1995).
Laju fotosintesis ditingkatkan
tidak hanya
oleh naiknya tingkat radiasi,
tapi juga oleh
konsentrasi
CO2 yang
lebih tinggi, khususnya bila
stomata
tertutup
sebagian karena kekeringan. (Salisbury dan
Ross, 1995).
Semua klorofil atau karotenoid terbenam atau melekat pada
molekul protein oleh ikatan nonkovalen. Secara keseluruhan, pigmen-pigmen kloroplas meliputi
separuh
dari kandungan kandungan lipida
total
pada
membran tilakoid,
sisanya
adalah galaktolipida dan sedikit fosfolipida. Sterol sangat jarang dijumpai pada
membran tilakoid. (Lakitan,
1993).
Di dalam
kloroplas ditemukan DNA, RNA,
ribosom, dan berbagai enzim. Semua molekul ini sebagian besar terdapat di stroma,
tempat berlangsungnya
transkripsi dan translasi. DNA
kloroplas (genom) terdapat dalam
50 atau
lebih lingkaran jalur ganda
melilit dalam tiap
plastid. Berbagai gen plastid menyandi
semua molekul RNA-pemindahan (sekitar 30),
dan molekul RNA-ribosom (empat) yang digunakan oleh plastid untuk translasi. Kira-kira
85 gen seperti ini menyandi protein yang terlibat dalam transkripsi, translasi, dan fotosintesis. Tapi, sebagian besar protein
disandi oleh gen nukleus. (Salisbury dan Ross,
1995).
Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat di dalam
kloroplas. Energi cahaya yang diserap
klorofil inilah
yang menggerakkan sitesis molekul makanan dalam kloroplas. Kloroplas ditemukan
terutama dalam sel mesofil,
yaitu jaringan yang terdapat di bagian dalam daun. Karbon dioksida masuk ke dalam
daun, dan oksigen
keluar, melalui
pori
mikroskopik
yang di
sebut stomata.
(Campbell, dkk, 2002). Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang
memiliki pigmen fotosintetik.
Di dalam daun
terdapat
jaringan pagar dan
jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung kloroplast yang
mengandung klorofil/pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang
mampu menyerap energi cahaya matahari. (Subandi, 2008).
Cahaya putih mengandung
semua warna spektrum kasat mata dari merah-
violet, tetapi seluruh panjang gelombang
unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata oleh
klorofil. Adalah mungkin untuk menentukan bagaimana efektifnya
setiap panjang gelombang
(warna) diserap
dengan menggunakan
suatu larutan
klorofil dengan cahaya monokromatik
(cahaya berwarna satu). (Kimball, 2000).
Penambatan
CO2 paling
banyak
terjadi sekitar tengah
hari ketika
tingkat cahaya paling tinggi. Cahaya sering membatasi fotosintesis terlihat juga dengan menurunnya laju penambatan
CO2 ketika tumbuhan
terkena bayangan awan sebentar.
(Salisbury dan Ross,
1995).
Dilihat dari
strukturnya, kloroplas
terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan yang
berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut
membentak suatu sistem membran tilakoid yang
berwujud sebagai
suatu bangunan
yang disebut kantung tilakoid.
Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis
dan membentak apa yang disebut
grana Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang
pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung
di stroma. (Subandi,
2008).
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan
klorofil antara lain gen, bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki klorofil.
Cahaya,
beberapa
tanaman dalam
pembentukan
klorofil memerlukan cahaya, tanaman
lain tidak memerlukan cahaya. Unsur N,
Mg, Fe
merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil. Air, bila
kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil. (Subandi,
2008).
Antara klorofil a dan klorofil b mempunyai struktur dan fungsi yang
berbeda, dimana klorofil a di samping
bias menyerap energi cahaya, klorofil ini juga bias
merubah energi cahaya dan tidak bisa
merubahnya menjadi energi kimia dan energi itu akan ditransfer dari klorofil b ke klorofil a. Klorofil b ini
tidak larut dalam etanol
tai dapat larut dalam ester, dan kedua jenis klorofil ini
larut dalam senyawa aseton
(Devlin, 1975).
Semua
tanaman hijau mengandung
klorofil a dan krolofil
b. Krolofil
a
terdapat sekitar
75 %
dari total klorofil. Kandungan klorofil pada tanaman adalah sekitar
1% basis kering. Dalam daun klorofil banyak terdapat bersama-sama dengan
protein dan lemak yang bergabung satu dengan yang
lain. Dengan lipid, klorofil
berikatan melalui
gugus fitol-nya sedangkan dengan protein
melalui gugus hidrofobik
dari cincin porifin-nya. Rumus empiris klorofil
adalah C55H72O5N4Mg
(klorofil a) dan
C55H70O6N4Mg (klorofil b).
(Subandi, 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar